cover
Contact Name
Desy Ayu Krisna M
Contact Email
kdesyayu@gmail.com
Phone
+6281542316447
Journal Mail Official
kdesyayu@gmail.com
Editorial Address
Dalem Mangkubumen KT III/237, Kraton
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Arsitektur Pendapa
ISSN : 18580335     EISSN : 27155560     DOI : 1037631
Core Subject : Engineering,
Topik yang dapat dipublis dalam jurnal ini mencakup teoritisi, sejarah, filosofi, spiritual, kerajaan, bangsawan, kampung, perdesaan, cagar budaya (heritage), kawasan, lanskap (landscape), dan budaya arsitektur Jawa Mataram, arsitektur lokal Indonesia dan hal-hal seputar ilmu arsitektur pada umumnya baik teoritik, rancang bangun maupun teknologi.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 1 (2020)" : 5 Documents clear
Teori Bigness S,M,L,XL pada Arsitektur Monumental Kota (Kasus: Paris, Dubai, dan Singapura) Sari, Marchelia Gupita; Hardi, Rachmat Taufick
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v3i1.106

Abstract

Sejarah perkembangan modernisme dalam arsitektur maupun urbanisme telah meninggalkan legasi berupa penekanan fungsional terhadap perancangan kota. Tipologi bangunan tinggi muncul karena perkembangan kebutuhan manusia sejak masa Chicago School hingga kini melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Selain bangunan tinggi, skala bangunan atau kawasan yang didesain oleh para arsitek kerap kali sangat monumental hingga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang terlepas dari konteks lingkungan sekitarnya. Rem Koolhaas menuangkan pikirannya mengenai keadaan deksriptif kota-kota saat ini ke dalam konsep yang diberi nama Bigness atau kemegahan. Bigness membicarakan bagaimana pengaruh skala bangunan terhadap konteks dari para arsitek dalam perancangan kota atau kawasan. Megaprojek maupun megabuilding menjadi fenomena kota di dunia dengan perwujudan bentuk beragam dalam variasinya karena menekankan kualitas sculptural. Koolhaas menggarisbawahi bahwa Generic City adalah kota tanpa identitas yang menjadi konsekusensi dari arus globalisasi, khususnya dalam arsitektur. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana konsep bigness diaplikasikan pada kota-kota global. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan content analysis. Kasus yang diambil untuk makalah ini adalah kota Paris, Dubai, dan Singapura. Hasil pembahasan adalah adanya pengembangan kota dari tabula rasa atau clean state terhadap Singapura dan Dubai. Baik dari Paris, Dubai,dan Singapura memiliki kesamaan tataruang , yaitu adanya cluster tematik di mana desain berasal dari sayembara maupun starchitect.
Rumah Panjang: Nilai Edukasi Dan Sosial Dalam Sebuah Bangunan Vernakular Suku Dayak Di Kalimantan Barat Affrilyno, Affrilyno
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v3i1.102

Abstract

Rumah panjang merupakan bentuk arsitektur vernakular yang khas dari masyarakat suku Dayak di Kalimantan. Saat ini rumah panjang tengah menghadapi arus modernisasi dan semakin lama semakin berkurang jumlahnya. Dalam kehidupan sehari-hari, rumah panjang merupakan tempat bagi suku Dayak melakukan segala aktivitas bersama, berinteraksi, belajar kepada kaum tua dan menurunkan berbagai kebijaksanaan tradisional (traditional wisdom), pengetahuan asli (indigenous knowledge) orang Dayak. Secara singkat, rumah panjang adalah pusat segala aktivitas sosial, budaya, edukasi, ekonomi dan politik masyarakat suku Dayak. Rumah panjang adalah pusat kebudayaan bagi masyarakat suku Dayak. Maka Rumah panjang merupakan jantung kehidupan masyarakat suku Dayak. Permasalahan yang dikaji adalah rumah panjang terkait dengan pola hidup, adat, dan pola pikir masyarakatnya yang akan menggambarkan pentingnya nilai-nilai rumah panjang terutama dilihat dari sisi edukasi dan sosialnya.
Tipologi Potensi Kepariwisataan Desa Sekitar Candi Borobudur Preambudi, Akbar
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v3i1.103

Abstract

Desa sekitar Candi Borobudur memiliki banyak potensi kepariwisataan yang dirasa tenggelam akibat semua perhatian ditujukan ke Candi Borobudur. Pengelolaan Candi Borobudur dengan sistem bisnis yang berlebihan mengakibatkan persoalan kesejahteraan atau kemiskinan yang dialami oleh masyarakat di desa–desa sekitar Candi Borobudur.Sehubungan dengan penentuan model pengembangan potensi obyek wisata, maka dalam studi ini mengadopsi dinamika pengembangan pariwisata yang dikemukakan oleh Miossec (Pearce 1989). Model evolusi didasarkan pada empat faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan, yaitu; (1) resort; (2) transport; (3) tourist behaviour; (4) attitudes of decision makers and population of receiving region.Tipologi desa sekitar Candi Borobudur dipetakan berdasarkan potensi kepariwisataan dengan cara menganalisis temuan-temuan di lapangan kemudian dikompilasikan dengan teori maupun data lainnya. Tipologi potensi menghasilkan tipe desa berdasarkan teori Miossec.
Kosmologi Rumah Betang (Ompuk Domuk) Dayak Dosan Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Maulana, Deni
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v3i1.104

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk membantu pelestarian budaya Dayak dalam menghadapi arus modernisasi dan mendorong peningkatan apresiasi masyarakat terhadap arsitektur vernakular Indonesia, khususnya rumah panjang (Ompuk Domuk) Dayak Dosan. Permasalahan yang dikaji adalah kaitan antara aspek fisik arsitektural (tata letak, tata ruang, konstruksi, struktur, dan ornamen) dengan pola hidup, adat, dan pola pikir masyarakatnya yang akan menggambarkan kosmologi suku Dayak Dosan di kampung Kopar, kecamatan Parindu, kabupaten Sanggau, provinsi Kalimantan Barat. Analisa kualitatif digunakan untuk melihat hubungan antara tata letak dan ruang rumah panjang (Ompuk Domuk), dengan konsep dan filosofi nilai-nilai spiritual suku Dayak Dosan. Studi pustaka sebagai digunakan untuk mempelajari pandangan suku Dayak Dosan terhadap ruang dalam skala makro kosmos dan fisik arsitekturnya. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa kosmologi masyarakat Dayak Dosan tercermin dari kepercayaannya terhadap matahari sebagai bentuk penghormatan kepada Ake’ Panompa dan mempercayai adanya roh-roh yang bersemayam di lingkungan sekitar mereka. Ompuk Domuk berperan sebagai poros dalam penentuan sistem kewilayahan adat.
Revitalisasi Stasiun Kereta Api Kedundang Di Kulon Progo (Penekanan Desain Pada Pola Sirkulasi Dan Tata Ruang) de Carvalho, Rodrigues Francisco Lopes; Prabasmara, Padmana Grady
JURNAL ARSITEKTUR PENDAPA Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Widya Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37631/pendapa.v3i1.105

Abstract

Stasiun Kereta Api Kedundang adalah stasiun kereta api kelas kecil yang berfungsi sebagai tempat persilangan kereta api yang dinonaktifkan sejak tahun 2007. Kondisi saat ini mengalami banyak kerusakan akibat tidak terawat sejak penonaktifan tersebut.  Stasiun Kereta Api Kedundang, dewasa ini, direncanakan menjadi sebuah stasiun kereta api yang berfungsi sebagai simpul penghubung dalam rute transportasi kereta api bandara yang menghubungkan Bandara NYIA (New Yogyakarta International Airport) di Kulon Progo dengan Kota Yogyakarta.  Rencana ini dapat diwujudkan  dengan  merevitalisasi dan  meningkatkan kelas  Stasiun  Kereta  Api Kedundang menjadi kelas sedang agar sesuai dengan fungsi baru yang direncanakan. Revitalisasi dilakukan untuk menghidupkan kembali Stasiun Kereta Api Kedundang dengan penyesuaian terhadap fungsi baru yang terintegrasi dengan Bandara NYIA. Peningkatan kelas mengacu pada Pedoman Standardisasi Stasiun Kereta Api Indonesia Tahun 2012.  Konsep revitalisasi selanjutnya digunakan sebagai landasan dalam tahap perancangan arsitektur yang menitikberatkan pada dua aspek yaitu pola sirkulasi dan tata ruang.  Penekanan desain pada kedua aspek ini guna menjamin keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kelancaran bagi penumpang kereta api. Hasil perancangan merupakan alternatif solusi desain, untuk menjawab permasalahan-permasalahan Stasiun Kereta Api Kedundang.

Page 1 of 1 | Total Record : 5